Monday 31 October 2011

Perkenalkan: Dhia Fairuz, Juara Dunia Matematika


SURABAYA, KOMPAS.com — Sudah pernah mendengar nama Dhia Fairuz Sabrina? Siswa kelas VI SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, ini juara dunia Matematika saat berhasil menyabet emas dalam Wizards at Mathematics International Coimpetition di India, 26 Oktober pekan lalu. Ini bukan satu-satunya prestasi yang berhasil dia raih. Dhia sudah kerap menorehkan prestasi dalam ajang olimpiade dan kompetisi Matematika. Bagaimana keseharian Dhia?
Seperti anak-anak pada umumnya, Dhia selalu mengisi waktu luangnya dengan berlibur atau membaca cerita fiksi, baik komik maupun novel. Dhia mengaku tak bisa menanggalkan kesenangannya membaca komik.
"Kalau libur atau waktu senggang setelah belajar, saya lebih senang membaca komik dan novel apa saja. Saya tidak suka lihat televisi," ujar Dhia, Minggu (30/10/2011).
Membaca komik, menurut Dhia, tak hanya mendorong kemampuannya membaca, tetapi juga menumbuhkan daya nalar. Komik apa yang disukai Dhia?
"Aku suka Detektif Conan," ujar bocah kelahiran 6 Juli 2000 itu. 


Cerita emas
Ternyata, ada cerita di balik medali emas yang diboyong Dhia ke Tanah Air. Dalam kompetisi Matematika di India itu, Dhia sebenarnya peraih perak dan perunggu. 
"Yang penting bawa emas. Katanya, panitia sendiri yang menukar perak menjadi emas. Dengan raihan ini, Indonesia juara umum," kata Solikin, Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Kecintaan Dhia pada Matematika sendiri belum berlangsung lama. Saat duduk di kelas I dan II SD, siswa yang bercita-cita menjadi dokter ini tak mencatatkan nilai yang terbilang istimewa untuk pelajaran Matematika. Akan tetapi, kondisi ini berbalik saat Dhia duduk di kelas III dan IV. Nilainya memuaskan. Ia mengaku selalu mendisiplinkan diri menyisihkan waktu untuk belajar setiap hari.
"Saya suka logika dan tak suka menghapal. Saya memang ikut bimbel (bimbingan belajar) khusus Matematika," kata Dhia. 

Friday 28 October 2011

Mendikbud Jelaskan Tugas Kemendikbud pada Sidang Unesco


Saat ini toleransi sedang dianggap sebagai salah satu unsur paling penting dalam kreativitas diluar dari talenta dan teknologi. Kita tidak hanya harus bersikap toleran tapi kita juga perlu menjadi toleran untuk membuka-pikiran, berekspresi, dan ide-ide baru, karena hal ini akan memancing penemuan baru, rancangan bisnis dan banyak solusi lain untuk masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia saat ini.
PARIS --- TUJUAN utama dari pendidikan dan kebudayaan adalah untuk memperbaiki standar kehidupan umat manusia. Sedikitnya ada tiga sisi bisa dilakukan, meliputi sisi ekonomi, sosial, dan sisi lingkungan.
Demikian diungkapkan Mendikbud Mohammad Nuh dalam sesi awal kegiatan Sidang Umum Unesco di Paris, yang berlangsung mulai 25 Oktober hingga 5 November mendatang di Paris, Francis.
          “Dari sisi eknomi, peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui pengajaran dan pembelajaran sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dari sisi sosial, melalui upaya membangun kehidupan yang lebih damai dengan menanamkan konsep yang selaras dengan  masyarakat sekitar kita, sedang dari sisi lingkungan, membangun hidup sehat dengan menanamkan konsep yang selaras dengan alam,” katanya.
Dalam sidang umum Unesco yang salah satu agendanya pemilihan pimpinan eksekutif untuk jangka waktu lima tahun ke depan, Indonesia, dalam hal ini Mendikbud, Mohammad Nuh, diusulkan untuk menjadi salah satu ketua pada badan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani bidang pendidikan dan kebudayaan itu.
  Nuh mengatakan, hal terpenting dari tiga sisi itu adalah bahwa masing-masing sisi saling bergantung satu sama lain. Sebagai contoh, katanya menjelaskan, sangat mustahil bagi suatu negara untuk makmur secara ekonomi ketika negara tersebut memiliki masalah sosial seperti konflik-konflik rasial.
“Dengan fakta itulah, maka kita perlu melihat kembali definisi toleransi. Saat ini toleransi sedang dianggap sebagai salah satu unsur paling penting dalam kreativitas diluar dari talenta dan teknologi. Kita tidak hanya harus bersikap toleran tapi kita juga perlu menjadi toleran untuk membuka-pikiran, berekspresi, dan ide-ide baru, karena hal ini akan memancing penemuan baru, rancangan bisnis dan banyak solusi lain untuk masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia saat ini,” katanya.
Dengan mehamai makna toleransi, kata mantan Rektor ITS ini menambahkan, kita bisa mencegah konflik rasial, etnis, budaya, dan spiritual untuk membangun kehidupan damai dan secara beriringan, sekaligus dapat membangun masyarakat yang kreatif untuk meningkatkan produktivitas.

Nilai Kejujuran
Pada bagian lain penyampaian gagasan dan pendapatnya, Nuh juga menyinggung tentang pentingnya nilai kejujuran ditanamkan dalam konsep pembangunan untuk mempromosikan pembangunan damai dan berkelanjutan. “Saya melihat, peristiwa yang terjadi sejak dekade terakhir ini, dalam hal kerusakan yang ditimbulkan, disebabkan oleh tidak adanya kejujuran. Ini terekam  dalam berjuta bentuk, perang, konflik sosial, krisis ekonomi, krisis lingkungan dan lainnya,” katanya.
Dikatakan Nuh, seperti peribahasa yang terkenal "untuk sebuah kemajuan yang sukses, kejujuran harus lebih diutamakan dalam hubungan masyarakat, karena alam tidak bisa dibodohi."
Peribahasa ini, kata mantan Menkominfo ini juga, berlaku untuk rancangan bisnis, kebijakan pemerintah, dan lainnya, karena tidak hanya alam, masyarakat pun tidak bisa dibodohi. “Pentingnya toleransi dan kejujuran ini merupakan kebutuhan pendidikan karakter yang menjadi bagian dari kurikulum sekolah yang tertanam dalam setiap mata pelajaran dan diajarkan pada semua tahap pendidikan, terutama pada tahap awal,” katanya.
Karena itulah Mendikbud mengajak sekaligus mengingatkan, bahwa secara keseluruhan, sudah semestinya kita tidak boleh melihat masalah dunia sebagai masalah lokal, tapi sebagai masalah global. Seperti tubuh kita, jika salah satu bagian tubuh menderita, semua bagian lain akan berbagi penderitaan tersebut.
“Hal ini menjadi tanggung jawab masyarakat dunia untuk berkolaborasi dalam memecahkan masalah dunia. Kolaborasi juga harus selalu didorong oleh hal yang saling menguntungkan dan didasarkan pada saling pengertian dan saling menghormati semua pihak yang terlibat,” katanya. (kem)

Kabar gembira !! Quiz FUNtasticDRY MamyPoko di perpanjang dari 1 Oktober sampai 31 Desember

Hai Bunda-bunda Indonesia, ayoo buruan ikutan Quiz FUNtasticDRY Mamypoko. Sudah lebih dari 15,000 Bunda di seluruh Indonesia yang ikut. Jangan mau ketinggalan donk Bunda, buruan yuk register melalui http://mamypoko.co.id/index.php/invite/UtEVgtomNX&H&_10577 periodenya diperpanjang dari 1 Oktober sampai 31 Desember 2011. Masih banyak kesempatan kan untuk Bunda ikutan dan dapatkan hadiahnya. SETIAP HARI akan ada 2 pertanyaan Video Quiz bernilai 25 point/pertanyaan untuk Bunda jawab. Untuk hadiahnya nggak kalah seru deh Bunda, ada 1 unit mobil Toyota All New Kijang Innova, wisata ke Universal Studio Singapura untuk 1 keluarga, wisata ke Bali untuk 1 keluarga, iPad 2 dan voucher belanja menanti Bunda semua.
Quiz ini juga bisa bunda - bunda ikuti di facebook melalui http://apps.facebook.com/mamypokofacebookquiz/1842300270. Ayo bunda - bunda jangan sampai ketinggalan. Siapa tahu kita yang beruntung.

Hentikan Anggaran RSBI/SBI


JAKARTA- Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mendesak pemerintah menghentikan alokasi anggaran untuk penyelenggaraan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), ataupun Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Jika diteruskan, sekolah akan berlomba membuat RSBI/SBI yang tidak terjangkau oleh siswa dari keluarga tidak mampu.
Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional (Seknas) FITRA, Uchok Sky Khadafi menilai, pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berlaku tidak adil dan diskriminasi dalam menerapkan anggaran pendidikan.
Untuk SBI/RSBI yang notabene diperuntukkan orang-orang kaya, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 306 juta untuk satu sekolah. Sementara Sekolah Dasar Bertaraf Nasional, pemerintah hanya menyediakan alokasi anggaran Rp 216 juta per sekolah.
Dia mengakui, untuk tahun anggaran 2012 alokasi anggaran sekolah bertaraf internasional mengalami penurunan sekitar Rp 47,6 miliar, yakni dari Rp 289 miliar pada 2011 menjadi Rp 242 miliar.
Namun alokasi anggaran untuk sekolah standar nasional juga mengalami penurunan drastis, yakni Rp 142,4 miliar. Pada 2012, nilainya sekitar Rp 205 miliar, sedangkan pada 2011 sekitar Rp108 miliar.
”Dengan alokasi anggaran yang lebih besar untuk sekolah bertaraf internasional daripada sekolah standar nasional, mengakibatkan tidak akan ada lagi pemerataan mutu pendidikan di Indonesia,” jelas Uchok dalam siaran persnya, Kamis (27/10) lalu.
Tidak Adil
Fitra menilai pemerintahan SBY telah berlaku tidak adil, karena peningkatan mutu pendidikan akan terjadi hanya di sekolah berstandar internasional.
”Kebijakan anggaran pendidikan yang tidak adil dan sangat diskriminatif ini, menyebabkan pemuda berlomba-lomba ingin membuat sekolah yang bertaraf internasional (SBI/RSBI) agar mendapat alokasi anggaran berbentuk block grant dari pemerintah pusat,” tandasnya.
Hal ini akan mengakibatkan pemda lebih mengutamakan memberikan alokasi anggaran (APBD) untuk sekolah bertaraf internasional dan mengabaikan sekolah-sekolah yang sangat terpencil, yang sebetulnya sangat membutuhkan pemberian dana dari APBD.
Karena itu, mereka mendesak pemerintah menghapus alokasi anggaran untuk sekolah-sekolah bertaraf internasional agar tidak ada lagi ketidakadilan dan diskrimanasi bagi orang-orang miskin yang hanya mampu menyekolahkan anaknya pada sekolah standar nasional dalam RAPBN 2012.
Walaupun dalam Undang-undang No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 ayat (3) daerah didorong membentuk sekolah standar internasional, menurut Uchok, DPR harus menghentikan kebijakan sekolah standar internasional ini.
”Sekolah-sekolah standar internasional ini hanya pemborosan anggaran negara, dan hanya dinikmati atau diperuntukan bagi keluarga orang-orang kaya yang mampu membayar uang masuk dan SPP yang sangat mahal ke sekolah standar internasional alias SBI atau RSBI,” tandasnya.(A20-75)

Beasiswa "Double Degree" dari Erasmus Mundus


Ilustrasi
KOMPAS.com - EM Food of Life adalah bagian dari program Erasmus Mundus yang diprakarsai oleh Uni Eropa untuk meningkatkan dan mempromosikan pendidikan tinggi Eropa di seluruh dunia. Program Master selama dua tahun akan meningkatkan keahlian mahasiswa, yang ditawarkan empat universitas Eropa, yaitu:
* University of Copenhagen, UC* Swedish University of Agricultural Science, SLU * Universitat Autonoma de Barcelona, UAB 
* University of Helsinki, UH
Integrasi "Animal Science" dan "Food Science and Technology"
EM Food Life adalah program Master lintas disiplin dalam ilmu makanan hewan. Dalam cara yang unik, tentu saja menggabungkan ilmu hewan dan ilmu pangan dan teknologi yang berfokus pada sosial serta budaya, dan  aspek ilmiah dari rantai produksi pangan.
"Double Degree" dari Dua Universitas
Mahasiswa program master EM Food of Life akan belajar di dua negara mitra konsorsium. Jika Anda mendapatkan beasiswa Erasmus Mundus, maka Anda harus memilih dua negara yang berbeda dari negara dimana Anda terakhir mendapatkan gelar.
Anda juga memiliki kesempatan untuk masa studi pendek di Kanada, Inggris, Selandia Baru, atau Italia.
Program ini diajarkan dalam bahasa Inggris dan mengarah ke penghargaan dari Double Degree (120 ECTS) dalam ilmu hewan dan / atau disiplin ilmu pangan, tergantung pada pilihan lembaga.
Lulusan program ini akan mendapatkan dua gelar MSc yang diakui.
Pembiayaan oleh Uni Eropa
Setiap tahunnya tersedia 17-20 beasiswa untuk mahasiswa Non-Uni Eropa sebesar 24.000 Euro/tahun). Sementara, mahasiswa Uni Eropa akan mendapatkan 10.000 Euro/tahun
Kesempatan ini terbuka bagi kandidat mahasiswa yang berasal dari negara non-Uni Eropa dan negara Uni Eropa.
Bagi yang berminat, batas pengajuan aplikasi pada 1 Desember 2011.
Apa saja kriteria dan persyaratan bagi kandidat yang mengajukan aplikasi? Informasi selengkapnya, silakan kunjungi situs web www.emfoodoflife.eu

Beasiswa S-3 Studi Eropa di Australia


KOMPAS.com — Pusat Studi Eropa di The Australian National University (ANU) membuka kesempatan beasiswa untuk jenjang S-3. Pembiayaan akan diberikan selama tiga tahun penuh, dengan jumlah 23.728 dollar Australia per tahun.
Area penelitian yang bisa dilakukan oleh penerima beasiswa, di antaranya: European Integration and Comparative Regionalism- History, Culture and Society - Climate Change and Energy - Defence, Diplomacy and Security - Migration and Multiculturalism
- Institutions, Governance and Citizenship
Persyaratan yang harus disiapkan di antaranya formulir aplikasi, proposal riset, dan CV yang harus dikirimkan melalui e-mail: europe@anu.edu.au. 

Apa saja persyaratan lebih spesifik? Silakan akses di situs web ces.anu.edu.au Informasi lebih jauh bisa menghubungi Prof. Jacqueline Lo, ANUCES Director melalui e-mail: Jacqueline.Lo@anu.edu.au
Pengajuan aplikasi paling lambat 14 November 2011.

Wednesday 26 October 2011

LMCPI & LMKPI


IKUTILAH LOMBA MENULIS CERITA PENDEK ISLAMI (LMCPI) XI
DAN LOMBA MENGGAMBAR KOMIK PENDEK ISLAMI (LMKPI)
ANNIDA-ONLINE


Persyaratan Umum:
1. Tema LMCPI XI dan LMKPI 2011: IMPIAN
2. Naskah/ komik yang diperlombakan bersifat original, bukan jiplakan, dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya di media manapun (cetak maupun elektronik)
3. Peserta dari seluruh kalangan: Pelajar, mahasiswa, umum, dalam dan luar negeri. Peserta boleh per orangan atau kelompok (maksimal 3 orang)
4. Tiap peserta lomba wajib menyertakan bukti transfer pembelian paket e-book Antologi 15 Cerpen Pilihan Annida 2011 dan Komik Senyum Nida. Satu bukti transfer dapat digunakan untuk mengirim beberapa naskah LMCPI dan LMKPI (tidak dibatasi), namun hanya untuk satu peserta atau satu kelompok yang sama. (Tata cara pembelian e-book lihat selengkapnya di bawah persyaratan lomba!)
5. Bukti transfer pembelian e-book di-scan dan dikirim ke email panitialomba.annida@gmail.com, setelah itu peserta akan mendapatkan PASSWORD yang harus dicantumkan pada naskah/komik yang dilombakan.
6. Dalam rangka menyemarakkan semangat Go Green. Karya lomba hanya diterima secara online (bukan pos) melalui web www.annida-online.com.
7. Cerpen/ Komik yang dilombakan bernilai kebaikan universal (islami), tidak porno, tidak menyinggung SARA.
8. Naskah cerpen/ komik menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa asing, bahasa alay atau bahasa SMS.
9. Pengumuman pemenang pada akhir Februari 2012 di annida-online.com
10. Hadiah LMCPI dan LMKPI masing-masing sebagai berikut:
Juara 1: 1 Juta + Piagam penghargaan + Bingkisan
Juara 2: 750 ribu + Piagam penghargaan + Bingkisan
Juara 3: 500 ribu + Piagam penghargaan + Bingkisan
* Syarat Khusus LMCPI:
1. Judul Bebas, menarik, dicantumkan di awal naskah
2. Menuliskan PASSWORD di bawah judul naskah (Password diperoleh setelah mengirim bukti transfer pembelian e-bookAntologi 15 Cerpen Pilihan Annida 2011 dan Komik Senyum Nida).
3. Syarat teknis: Naskah diketik rapi. Kertas A4. Font Times New Roman 12pt. spasi 1,5. Panjang 5-10 hlm.
* Syarat Khusus LMKPI:

1. Gaya gambar bebas: Gaya komik Indonesia, manga Jepang, Amerika, dll.
2. Panjang komik minimal 1 halaman. Maksimal 2 halaman.
3. Menuliskan PASSWORD di bawah judul naskah (Password diperoleh setelah mengirim bukti transfer pembelian e-bookAntologi 15 Cerpen Pilihan Annida 2011 dan Komik Senyum Nida).
4. Komik di-scan dan dikirim secara online melalui web annida-online.com
5. Komik boleh buatan tangan asli maupun komputer. Boleh berwarna maupun B/W
TATA CARA PEMBELIAN PAKET E-BOOK
"ANTOLOGI 15 CERPEN PILIHAN ANNIDA ONLINE 2011" & "KOMIK SENYUM NIDA"
1. Mentransfer Rp. 50.000,- untuk pembelian paket e-book ke Bank Syariah Mandiri (BSM) atas nama Yayasan Insan Media Peduli 0390-10-77-88
2. Bukti transfer di-scan dan formulir pendaftaran dikirim ke email panitialomba.annida@gmail.com
3. Konfirmasi melalui SMS ke 0838-99-6474-39 dengan format SMS: Ebook--alamat email pentransfer. Contoh: Ebook--lalala@gmail.com 
3. Keterangan tata cara mengupload cerpen & komik,E-book dan PASSWORD dan Username untuk login mengupload berkas lomba peserta lomba akan dikirim ke alamat email yang diberikan.
4. Tanya jawab lomba bisa dilakukan melalui email: panitialomba.annida@gmail.com
5. Pemesanan ebook dan pengiriman naskah lomba dimulai pada awal Oktober- Januari 2012. Deadline naskah lomba: 16 Januari 2012
Download Formulir Lomba

Source

Dana BOS 2012 Disalurkan Melalui Provinsi


Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan menyalurkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) tahun 2012 melalui pemerintah provinsi. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi keterlambatan penyaluran yang terjadi selama ini. Hal ini merupakan keputusan dalam rapat Komite Pendidikan yang dipimpin oleh Wakil Presiden Boediono di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2011).
Turut hadir dalam rapat ini Menteri Keuangan Agus Marowardojo, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan Musliar Kasim, Wakil Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo, Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar, Ketua Ombudsman RI Danang Girindrawardhana bersama dua Ombudsman, Budi Santoso dan Ibnu Tricahyo.
Sebelumnya, mekanisme penyaluran dana BOS pada 2011 didasarkan pada asas desentralisasi. Dana BOS dari pemerintah pusat langsung ke APBD pemerintah kabupaten/kota yang kemudian menyalurkannya ke sekolah-sekolah.
Namun, kebijakan ini tidak berjalan sesuai harapan karena rumitnya birokrasi terutama terkait dengan penyaluran ke sekolah negeri. Untuk mengatasi keterlambatan itu, rapat tersebut memutuskan  mengubah mekanisme penyaluran, sehingga nantinya dana BOS dari pemerintah pusat disalurkan ke pemerintah provinsi yang kemudian disalurkan ke sekolah-sekolah.
Dengan perubahan ini diharapkan dana BOS dapat disalurkan lebih cepat, terutama melalui mekanisme hibah dari pemerintah provinsi.
Dalam rapat tersebut juga disepakati, dana BOS ditransfer oleh Kemenkeu dari Kas Umum Negara (KUN) ke Kas Umum Daerah (KUD) Provinsi. Berikutnya, Pemerintah  Provinsi akan langsung menyalurkannya ke sekolah. Untuk menyalurkannya ke sekolah, Pemerintah Provinsi akan menandatangani naskah hibah dengan sekolah negeri dan swasta penerima.
Dana BOS ditransfer oleh KUD Provinsi ke sekolah sesuai dengan daftar siswa sekolah dan alokasi dana BOS per sekolah yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dengan mekanisme baru ini, maka pemerintah provinsi akan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyaluran dana BOS. Adapun, gubernur dan bupati/walikota akan bertugas membentuk dan melakukan penguatan tim manajemen BOS.
Sementara itu, pemerintah pusat akan menanggung biaya tim manajemen ini dengan dukungan dana dari APBN. Selain itu, perubahan mekanisme juga akan diajukan dalam tambahan klausul RUU APBN 2012 tentang penyaluran dana BOS 2012.  
Perubahan ini untuk memberikan payung hukum bagi penyaluran dana BOS yang kelak berbentuk dana hibah dari provinsi ke seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta.

Sertifikasi Guru Akan Diperketat


Ilustrasi guru

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh mengatakan, pihaknya akan memperketat syarat sertifikasi guru. Pengetatan sertifikasi itu bertujuan untuk peningkatan kompetensi dari para guru menyusul tingginya anggaran yang dialokasikan untuk gaji serta tunjangan profesi kepada para guru.
"Untuk guru ini luar biasa, paling besar menyerap, dari Rp 64 triliun (pagu sementara Kemdikbud), Rp 15 triliun untuk mengurus peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Maka itu, perlu kebijakan peningkatan kompetensi dan profesionalismenya," kata Nuh, Senin (24/10/2011), di Jakarta.
Kementerian akan melakukan perubahan mekanisme sertifikasi. Nantinya, akan ada satu tahap untuk memperketat para guru mendapatkan sertifikasi. Para guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi adalah guru yang kualitasnya benar-benar mumpuni.
Seperti diketahui sertifikasi guru pada tahun-tahun sebelumnya dilakukan melalui jalur  portofolio, setelah akhirnya pada tahun ini hanya dapat melalui dan proses Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
"Maka kedepannya, sebelum masuk di PLPG, akan kita lakukan seleksi awal, yaitu seleksi kompetensi akademik. Sehingga orang-orang yang lulus itu memiliki kompetensi akademik yang memadai," ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi X dari Fraksi PPP Reni Marlinawati mengatakan, syarat sertifikasi selama ini sering dimanipulasi. Sehingga tujuan utama sertifikasi yang diharapkan untuk meningkatkan kualitas guru menjadi tidak tercapai.
"Karena banyak kecurangan-kecurangan dalam proses sertifikasi. Misalnya, guru harus membuat semacam portofolio, tapi banyak yang tidak melakukan itu. Selain itu, syarat 24 jam mengajar, tapi banyak yang dilimpahkan kepada honorer, tapi laporannya dia yang mengajar," ungkapnya.
Reni mengatakan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk lebih memperkuat pengawasan. Sebab, tidak sedikit anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru dengan memberikan tunjangan profesi kepada guru yang telah tersertifikasi.
"Kita sayangkan juga lemahnya pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan program pendidikan. Belum lagi lagi rendahnya komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan," kata Reni.

Sertifikasi Guru "Dieksekusi" secara Online


Ilustrasi guru mengajar
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Syawal Gultom mengatakan, untuk menyempurnakan sistem dan mekanisme rekrutmen peserta sertifikasi guru, pihaknya membangun Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG) yang hasilnya dapat diakses secara online.
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi guru dari tahun ke tahun, setidaknya ada beberapa hal yang diperbaiki pada pelaksanaan sertifikasi pada tahun 2012. Selain melalui sistem online, para peserta sertifikasi guru juga harus mengikuti uji kompetensi, perankingan yang disesuaikan melalui usia, masa kerja, dan golongan, serta penjadwalan.
"Sebelum mengikuti diklat, semua peserta harus ikut uji kompetensi. Persyaratannya juga berubah, tahun depan usia menjadi syarat utama karena sulit dimanipulasi," kata Syawal, Rabu (26/10/2011), di Gedung Kemdikbud, Jakarta.
Salah satu bagian penting dalam pelaksanaan sertifikasi guru, kata dia, adalah proses rekrutmen dan penetapan calon peserta. Untuk menjamin obyektivitas dan berkeadilan, tahun depan daftar nama calon peserta sertifikasi guru akan dipublikasikan sebelum ditetapkan sebagai peserta sertifikasi.
"Ketika kuota sudah ditetapkan, maka sistem akan bekerja sendiri mengurutkan peserta sertifikasi. Berkeadilan karena yang mengeksekusinya bukan orang, melainkan sistem. Maka akan menekan subyektivitas," ujarnya.
AP2SG dapat diakses melalui www.sergur.pusbangprodik.org. Data guru yang ditampilkan dalam laman tersebut merupakan data calon peserta sertifikasi yang diambil dari database Nilai Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) yang telah diperbaiki per 30 September 2011.
"Apabila ada data yang tidak tepat maka bisa menghubungi dinas pendidikan kabupaten/kota untuk diperbaiki dengan membawa bukti pendukung," kata Syawal.

Wapres: Dana BOS 2012 Cair Minggu Kedua Januari



Wapres Boediono
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono menargetkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2012 cair pada minggu kedua Januari, seiring dengan perubahan mekanisme penyaluran dana tersebut pada tahun mendatang. Hal itu dikatakan Wapres dalam hasil rapat Komite Pendidikan, Rabu (26/10/2011). Tahun 2012, penyaluran dana BOS langsung melalui pemerintah provinsi.
"Proses ini harus baku dan rinci, sehingga pada setiap awal tahun anggaran provinsi harus siap memberikan hibah. Sasarannya, pada setiap minggu kedua Januari 2012 dana BOS triwulan pertama 2012 sudah cair ke sekolah-sekolah," kata Wapres, yang memimpin rapat Komite Pendidikan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.
Wapres juga meminta agar seluruh kementerian dan lembaga mengamankan mekanisme baru dan mengurangi risiko terjadinya kelambatan. Mekanisme baru tersebut adalah dengan menyalurkan dana BOS dari pemerintah pusat ke provinsi yang selanjutnya diteruskan ke sekolah-sekolah. Hal ini berbeda dengan mekanisme penyaluran dana BOS 2011 yang melalui pemerintah daerah kabupaten/kotamadya.
Dalam menyiapkan dana BOS 2012 nanti, Wapres menegaskan, proses penyediaan data sekolah penerima dan besarnya dana BOS sangat penting untuk kelancaran penyaluran dana tersebut.  
Sementara itu, hasil rapat Komite Pendidikan mengungkapkan, untuk persiapan 2012, data sekolah penerima hibah akan diserahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ke Kementerian Keuangan paling lambat minggu pertama November. Berikutnya, data sekolah penerima hibah BOS akan masuk menjadi lampiran Peraturan Menteri Keuangan sebagai earmark transfer dana dari pusat ke provinsi.
Permenkeu ini akan terbit paling lambat minggu ketiga Novermber 2012, sehingga data dana BOS sudah dapat dikonsolidasikan ke APBD masing-masing provinsi. Dengan demikian, pemerintah provinsi dapat melaksanakan hibah ke sekolah-sekolah pada awal Januari 2012.
Jika ada APBD provinsi yang belum mendapat persetujuan dari DPRD pada awal Januari, Menteri Dalam Negeri akan mengeluarkan surat edaran yang meminta gubernur mengeluarkan peraturan kepala daerah untuk menyalurkan dana BOS terlebih dahulu. Gubernur dapat melaporkan pelaksanaan penyaluran dana itu ke DPRD dalam mekanisme anggaran perubahan. Mekanisme ini sama dengan mekanisme penyaluran pembayaran gaji dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang tak pernah tertunda kendati ada APBD provinsi belum yang disahkan.
Pada tahun 2011, banyak daerah yang terlambat dalam menyalurkan dana BOS ke sekolah-sekolah. Akibatanya beberapa sekolah harus berhutang untuk membiayai operasional sehari-hari.

Tuesday 25 October 2011

Dino's Diary

Dino is a family dog. He helps to keep people safe on the roads. Read his diary and find out what he did last week.



Dino's Story
Dino's Diary Activity
Dino's Diary Answer
Source

Planet Earth

Katie and Jaia are on a school trip with the other children in their class. They're visiting the Planet Earth Museum. Visit the museum with them, and learn lots about our planet.


Source

Jack and the beanstalk

Goldilocks and the Three Bears


goldilocks-activity_1

Source

Little Red Riding Hood

Monday 24 October 2011

The Princess and the Dragon


Dragon Activity - Matching and Completing the Text

Dragon Flashcard 1

Dragon Flashcard 2

Dragon Flashcard 3

Source

Making a Shaker

Making a ShakerSource

Making a Drum and Guitar

Making a drum and guitarSource

Making a Flute

Making a fluteSource

Making a Birthday Card



Nuh Keberatan Pendidikan Tinggi "Pindah" ke Kemristek


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh keberatan jika pengelolaan pendidikan tinggi dipisahkan dari kementerian yang dipimpinnya. Pekan lalu, Wakil Ketua Komisi X Rully Chairul Azwar mewacanakan agar pendidikan tinggi dikelola oleh kementerian tersendiri atau dialihkan ke Kementerian Riset dan Teknologi. Menurutnya, hal itu perlu dipertimbangkan agar pendidikan tinggi dapat lebih fokus melakukan penelitian.
Keuntungan pendidikan tinggi ada di bawah Kemdikbud adalah agar tercipta koordinasi yang baik antar jenjang pendidikan
-- M Nuh
Nuh berpandangan, jika alasannya untuk menguatkan penelitian, maka yang perlu dilakukan adalah penguatan sumber daya manusia, bukan memisahkan pengelolaan pendidikan tinggi dari Kemdikbud.
"Untuk mengoptimalkan riset yang harus diperkuat adalah sumber dayanya," kata Nuh, Senin (24/10/2011), di Jakarta.
Dengan alasan kesesuaian, menurutnya, pengelolaan pendidikan tinggi masih ideal berada di bawah naungan Kemdikbud. Akan tetapi, ia menghargai wacana yang muncul.
"Itu pandangan yang harus kita hargai. Semua memiliki alasan, termasuk menggabungkan semua urusan pendidikan dalam satu atap, dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai pendidikan tinggi," ujarnya.
Nuh menambahkan, pengelolaan pendidikan tinggi tidak perlu dijadikan masalah, selama menghasilkan penelitian yang memadai.
"Pengelolaan pendidikan tinggi di negara lain bermacam-macam, tapi keuntungan pendidikan tinggi ada di bawah Kemdikbud adalah agar tercipta koordinasi yang baik antar jenjang pendidikan," kata Nuh.

Thursday 20 October 2011

Pendidikan Perdamaian Diajarkan


Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pendidikan keaksaraan bagi orang dewasa kini tidak hanya pembelajaran baca, tulis, dan hitung. Akan tetapi, juga mulai disisipkan materi-materi ajar tentang pendidikan karakter dan perdamaian. Modul-modul yang antara lain berisi nilai-nilai hidup rukun damai di dalam keberagaman akan mulai digunakan terutama di daerah-daerah rawan konflik horizontal.
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad mengemukakan hal itu seusai pembukaan pameran Hari Aksara Internasional (HAI) ke-46, Kamis (20/10) di Jakarta.
”Tema HAI tahun ini ’Literacy for Peace’ tepat karena konflik horizontal di Indonesia kerap terjadi. Masyarakat kita impulsif. Mudah marah atau terlibat konflik hanya karena masalah sepele,” kata Hamid.
Pendidikan keaksaraan, kata Hamid, harus bisa mengajak masyarakat untuk hidup berdampingan meski berbeda latar belakang suku, etnis, agama, ataupun sosial ekonomi.
Direktur Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kemdikbud Ella Yulaelawati mengatakan, sampai saat ini terdapat 8,3 juta penduduk Indonesia yang masih buta huruf. Mayoritas (70 persen) dari mereka berusia di atas 50 tahun dan perempuan (73 persen). Sementara, di dunia masih terdapat 800 juta penduduk yang buta huruf.
Hamid mengatakan, di beberapa lokasi, program keaksaraan juga disertai dengan keterampilan kecakapan hidup atau kewirausahaan.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Bima Arya mengusulkan agar materi ajar perdamaian dan multikulturalisme diperbarui dengan konteks kekinian. (LUK)

Friday 7 October 2011

Program Semester Kelas 8

Program Semester Bahasa Inggris Kelas 8

Ujian Sekolah 2010 / 2011

Ujian Sekolah 2010 / 2011

Report and Narrative

9 - Report & Narrative

Mekanisme Penyaluran BOS 2012 Dipastikan Berubah


JAKARTA, KOMPAS.com - Mekanisme penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada tahun 2012 dipastikan akan berubah. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, seusai menggelar rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Jumat (7/10/2011), di Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.
Kita sepakat uang itu BOS akan ditransfer ke daerah di level provinsi dan tidak di level kabupaten/kota
-- Mendiknas M Nuh
Nuh menjelaskan, dalam rapat yang digelar secara tertutup itu disepakati mengenai penyaluran dana BOS akan disalurkan oleh pusat ke provinsi, dan selanjutnya dari provinsi akan disalurkan ke sekolah.
"Kita sepakat uang itu (BOS) akan ditransfer ke daerah di level provinsi dan tidak di level kabupaten/kota," kata Nuh.
Ia mengungkapkan, keputusan tersebut diambil setelah melalui rapat beberapa sesi bersama dengan Komite Pendidikan. Menurut Nuh, mekanisme penyaluran dana BOS kembali diubah karena terjadi banyak kekurangan pada mekanisme penyaluran tahun ini. Seperti diketahui, tahun ini dana BOS disalurkan oleh pemerintah pusat melalui kabupaten/kota.
"Masih banyaknya keterlambatan membuat kita semakin yakin mekanisme ini perlu diubah," jelasnya.
Nuh mengakui, ada masukan untuk menyalurkan dana BOS menggunakan mekanisme tahun 2010, dimana dana BOS langsung disalurkan ke sekolah. Namun, ia menilai, mekanisme tersebut tidak sesuai dengan semangat otonomi daerah.
"Tidak ada aspek otonomi daerah sama sekali. Oleh karena dengan semangat otonomi daerah makanya dilakukan secara bertahap," kata Nuh.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemdiknas Suyanto mengatakan, dengan diubahnya mekanisme penyaluran dana BOS tersebut akan memudahkan pengawasan dan pengelolaannya. Penyaluran dana BOS akan dilakukan oleh provinsi dalam bentuk blockgrant (hibah) sehingga memungkinkan sekolah untuk tidak membuat Rencana Anggaran Kerja (RKA).
"Dalam rapat tadi pagi telah diputuskan penyaluran dana BOS 2012 tidak melalui kabupaten/kota lagi. Tetapi melalui provinsi disalurkan secara blockgrant ke sekolah," kata Suyanto.

Thursday 6 October 2011

UTS Kelas 9 Semester 2 Bahasa Inggris

UTS Kelas 9 Semester 2 Bahasa Inggris

UTS Kelas 8 Semester Bahasa Inggris 2

UTS Kelas 8 Semester Bahasa Inggris

Wednesday 5 October 2011

Dana BOS Tersendat


Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun kini telah menginjak periode triwulan IV, penyaluran dana bantuan operasional sekolah triwulan II ternyata masih tersendat. Ada tujuh kabupaten yang sampai Rabu (5/10) belum mencairkan dana BOS periode April-Juni 2011.
Dari tujuh kabupaten yang belum mencairkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) tersebut, enam kabupaten di antaranya berada di Provinsi Papua, yakni Kabupaten Intan Jaya, Lanny Jaya, Mappi, Memberamo Tengah, Paniai, dan Pegunungan Bintang. Satu kabupaten lagi berada di Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Rokan Hilir.
Persoalan tersebut terungkap dalam rapat Komite Pendidikan yang dipimpin Wakil Presiden Boediono, Rabu (5/10), di Kantor Wapres, Jakarta. Rapat tersebut dihadiri, antara lain, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali, serta Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.
Mekanisme penyaluran dana BOS mengalami perubahan. Sebelumnya, dana BOS mengalir langsung ke sekolah. Namun, sejak awal 2011, dana BOS mengalir terlebih dahulu ke APBD kabupaten/kota, setelah itu disalurkan ke sekolah-sekolah melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pendidikan kabupaten/kota.
Penyaluran melalui kabupaten/kota untuk menyesuaikan dengan asas desentralisasi, yakni pendidikan merupakan tanggung jawab daerah.
Terkait keterlambatan penyaluran dana BOS, anggota Komisi X DPR, Raihan Iskandar, meminta pemerintah meninjau kembali efektivitas mekanisme penyaluran dan pengawasan dana BOS.
Juru Bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat menyatakan, dalam rapat, Boediono meminta mekanisme penyaluran dana BOS diperbaiki, tetapi tentunya dengan tidak mengorbankan prinsip desentralisasi dan akuntabilitas. ”Desentralisasi memang prinsip yang penting, tetapi pada 2012 Wapres tidak ingin kemacetan penyaluran dana BOS terulang lagi,” ucap Yopie.
Adapun untuk penyaluran dana BOS triwulan III (Juli-September), dari 497 kota/kabupaten di Indonesia, masih 130 kota/kabupaten yang belum menyalurkan dana BOS.
Secara terpisah, 60 sekolah dasar di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, belum mencairkan dana BOS karena kepala sekolahnya dimutasi dan pejabat yang sekarang belum mengantongi surat keputusan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Timor Timur Utara mengatakan, surat keputusan belum ditandatangani sekretaris daerah meski mutasi dilakukan pada Juni 2011. (ATO/KOR/ELN)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More
KEMDIKBUD DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH LPMP JAWA TENGAH Jardiknas